Wanita Lebih Rentan Terkena Skoliosis Ketimbang Pria

Rabu, 18 Juli 2018 - 18:30 WIB
Wanita Lebih Rentan Terkena Skoliosis Ketimbang Pria
Wanita Lebih Rentan Terkena Skoliosis Ketimbang Pria
A A A
JAKARTA - Dibandingkan pria, wanita lebih rentan mengalami skoliosis atau kelainan pada rangka tubuh berupa kelengkungan tulang belakang. Hal ini disebabkan karena wanita memiliki lebih sedikit jumlah otot dan lebih lemah ketimbang pria.

"Rasio skoliosis antara laki-laki dan perempuan 1:7," ujar Ahli fisiologi dan anatomi dari Klinik Scoliosis Care, Labana Simanihuruk, B.Sc saat jumpa pers di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Jika dilihat secara genetik, pria juga lebih aktif dibandingkan wanita. Hal ini berpengaruh pada kekuatan otot. Di mana mereka yang hidup aktif dan menghindari gaya hidup sedentari akan memiliki otot yang kuat sehingga secara otomatis berisiko lebih rendah mengidap skoliosis.

Oleh karena itu, wanita lebih rentan mengalami penyakit yang dapat terjadi pada anak berusia 10-19 tahun dan usia dewasa ini. Sementara skoliosis umumnya ditandai oleh beberapa gejala. Diantaranya seperti salah satu bahu atau pinggul lebih tinggi dari yang lain, nyeri, mati rasa dan lemas di kaki. Adanya perubahan gaya berjalan karena pinggul tidak sejajar sehingga otot-otot lebih cepat lelah.

Sulit berdiri tegak, sesak napas karena tulang yang melengkung dapat menekan ruang yang tersedia untuk paru-paru dan membuat napas menjadi lebih sulit. Nyeri dada, tulang yang melengkung juga bisa menekan jantung sehingga menghambat kerja jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Tinggi badan menurun, karena tulang melengkung dan tidak bisa tegak.

"Sampai saat ini, belum ada riset yang bisa menyatakan secara pasti apa penyebab skoliosis. Bagi perempuan (melipat kaki) itu baik. Itu sopan, itu santun. Tapi untuk kesehatan, saya nyatakan tidak karena pelvic itu akan berputar ke posisi yang tidak seharusnya," kata dia.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8935 seconds (0.1#10.140)